Ketua Mahkamah Syar’iyah Kota Subulussalam Menjadi Narasumber Pencegahan KDRT
Subulussalam, 14 Oktober 2022
Ketua Mahkamah Syar’iyah Kota Subulussalam, Bapak Pahruddin Ritonga, S.H.I., M.H., Menjadi Narasumber yang bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana atau DP3AKB Kota Subulussalam dengan tajuk acara Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak Kota Subulussalam pada Jum’at, 14 Oktober 2022 di Masjid Al-Azhar, Desa Sikelang, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Tim Penggerak PKK, Hj. Mariani Harahap, S.E., Kepala Dinas P3AKB, Ibu Yusmaniar, SP, Camat Penanggalan, Kapolsek Penanggalan, Danramil Penanggalan, Para Keuchik seluruh Kecamatan Penanggalan, Kelompok Perwiridan, para Guru serta para Ibu-Ibu. Ketua Tim Penggerak PKK, Hj. Mariani Harahap, S.E., memberikan kata sambutannya, dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa Perempuan berperan sebagai manajer keluarga yang memastikan seluruh anggota keluarganya dalam keadaan baik dan sehat, tentunya peran ini dapat dicapai dengan dukungan suami sebagai kepala keluarga. Terbangunnya kerjasama dan komunikasi yang baik antara keduanya berdampak pada kualitas keluarga yang baik termasuk pada tumbuh kembang anak, ujarnya.
Lebih lanjut Ketua TP PKK Kota Subulussalam Hj. Mariani Harahap katakan untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak perlu memperkuat fungsi keluarga. Pemerintah Kota Subulussalam juga telah menyediakan layanan keluarga seperti Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) dan Lembaga Pengaduan dan Pendampingan bagi Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak yang ada di DP3AKB, imbuhnya.
Ketua Mahkamah Syar’iyah Kota Subulussalam Pahruddin Ritonga, S.H.I., M.H., yang saat itu sebagai pemateri mengingatkan pentingnya cinta dan kasih sayang dalam sebuah keluarga, sebutnya. Menumbuhkan cinta dan kasih sayang dalam keluarga kunci dan berperan mencegah terjadinya kekerasan dalam keluarga. Didalam persidangan di mahkamah persoalan yang timbul kebanyakan akibat faktor ekonomi. Kemiskinan atau masalah ekonomi dalam sebuah keluarga dapat menimbulkan KDRT, maka penting bahagiakanlah keluarga. Juga peran pemerintah dan masyarakat atau stakeholder lainnya untuk peduli terhadap persoalan ini, tuturnya.